Memilih Makanan dan Minuman dari Aspek Islam~
Memandangkan my previous entry ada perihal salah satu produk keluaran APOLLO, ia menjadi suatu batu loncatan untuk ana terus mencari apakah kebenaran yang terselit di celah-celah logo HALAL oleh JAKIM yang dicopkan di plastik APOLLO itu. Kebetulan pula, seminggu yang lepas, ana ada membeli satu kotak APOLLO seperti yang dinyatakan oleh blog SyauQah UmaiRah tersebut. Kebetulan pula, petang tadi salah seorang ahli keluarga ana makan kek tersebut. Oleh itu, menjadi tanggungjawab bagi ana mencari info-info berkaitan sebelum memulakan tugas untuk bersifat tabligh (menyampaikan) kepada ahli keluarga ana tersebut.
Tidak mungkin seseorang akan terus percaya jika tiada bukti ditampilkan sekali untuk mengesahkan kesahihan perihal tersebut. Ana mengambil keputusan untuk check sendiri samada ada atau tidak E471 pada plastik pembalut kek APOLLO tersebut sepertimana yang tertulis di laman-laman web di internet.
Alhamdulillah sepertimana yang dinyatakan, kenyataan itu bukanlah suatu yang palsu. Sememangnya ada tercetak pula kod E471 tersebut pada plastik pembungkus tersebut.
Ana cari pula apa tafsiran kod-kod makanan yang biasanya terpamer di plastik pembungkus makanan-makanan tersebut. Ada yang jelas-jelas haram di sisi Islam, ada juga yang syubhah termasuklah E471 ini.
E471 telah dikelaskan dalam kategori mushbooh. Apabila diteliti, mushbooh status was given to those E-numbers where source of raw material was not known, it could be from plant source or animal source and also lack of information of use of alcohol with based ingredients
E471 ataupun nama sebenarnya mono- and diglycerides of fatty acids seringkali digunakan sebagai emulsifiers and stabilizers dalam pembuatan makanan. Monoglycerides menerusi blog Cookery Online secara generalnya sememangnya telah dilabel sebagai suatu yang mushbooh (syubhah) yang perlu kita sebagai seorang umat Islam berjaga-jaga dan jauhkan diri daripada pengambilannya dalam makanan seharian.
Name: mono- and diglycerides of fatty acids
Description: emulsifiers and stabilizers
Status: Mushbooh, HALAL if it is from plant fat; HARAM if it is from pork fat
by HALAL FOUNDATION
(Islamic Food and Nutrition Council of America. P.O. Box 425, Bedford Park, IL 60499)
Disclaimer : This list was prepared by the organization mentioned above. Cookeryonline is not able nor qualified to make any fatawas on Halal or Haram. Any questions should be addressed to the Halal Foundation or some other qualified individual(s).
"Oh people! Eat of what is on earth, lawful and good" (Quran)
Instructions
For a product to be Halal(lawful) for Muslim consumption all its ingredients should be Halal. Follow the following list:
- Read the ingredients on label carefully. Ingredients are listed according to the amounts present. The first ingredient listed is present in the largest amount.
- Identify the Halal/Haram/Mushbooh status of each ingredient using this guide.
- Search the ingredient name in the list and its status will be next to it.
- If all ingredients of a product are Halal, the product is fit for Muslim consumption.
- If any of the ingredient is Haram, the product should not be consumed.
- If any ingredient falls under Mushbooh category avoid this product, as the Prophet has advised us to avoid doubtful matters. This ingredient could come from a Haram source. To find out the status of this ingredient you should write or call the manufacturer of the product
Glossary:
Halal: Halal is a Quranic term which means allowed or lawful. Halal foods and drinks are permitted for consumption by Allah-the Supreme Law Giver. Eating Halal is obligatory on every Muslim.
Haram: Haram is a Quranic term which means prohibited or unlawful. Haram foods and drinks are absolutely prohibited by Allah. Eating Haram is forbidden for every Muslim.
Mushbooh: Mushbooh is an Arabic term which means suspected. If one does not know the Halal or Haram status of a particular food or drink, such a food or drink is doubtful. A practicing Muslims prevents himself from consuming doubtful things.
Next step: inform that person..
Now, inshaALLAH my job has done.
Kita cuma menyampaikan dengan ilmu yang betul, lantas tindakan susulan oleh pihak tersebut adalah tanggungannya pula. InshaALLAH jika dia mengerti akan hadith Rasulullah SAW perihal perbezaan yang teramat jelas antara halal dan haram suatu makanan kepada muslim, dia akan mengerti betapa pentingnya semua ini.
Usahlah sesekali kita merasakan kita takkan terdedah dengan makanan haram/syubhah dalam kehidupan seharian kita, hanya kerana kita lahir dan tinggal di bumi yang majoritinya Islam, di sebuah negara yang berstatuskan negara Islam. Ingatlah ia menjadi tanggungjawab semua untuk sentiasa memastikan bahawa kita sentiasa mengamalkan syariat Islam dalam apa jua yang kita lakukan dalam kehidupan kita seharian.
hadith:
Nu'man bin Basyir r.a. berkata: Aku mendengar Rasullullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram pun jelas, dan di antara keduanya ada hal-hal yang syubhah yang tidak diketahui oleh kebanyakkan manusia. Barangsiapa menjauhinya, maka ia telah membersihkan agama dan kehormatannya sebaliknya barangsiapa memasuki syubhah, ia telah memasuki keharaman, seperti halnya penggembala yang menggembala di sekitar batas (tanahnya), tidak lama ia akan jatuh ke dalamnya”.
[ HR Bukhari dan Muslim ]
Wallahua'lam
