Sunday, 30 May 2010

jujur? apa islam cakap mengenai jujur?

bismilllahirrahmanirrahim..

dengan nama ALLAH yang Maha Pemurah
lagi
Maha Penyayang

tiada Tuhan melainkan ALLAH
dan
Rasulullah SAW itu pesuruh ALLAH



Seseorang bertanya kepada Nabi SAW, "Ya Rasulullah, terangkan kepadaku, apa yang paling berat dan apa yang paling ringan dalam beragama Islam?"

Nabi bersabda, "Yang paling ringan dalam beragama Islam ialah membaca syahadat atau kesaksian bahawa tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah Rasulullah."

"Sedang yang paling berat adalah hidup jujur (boleh dipercayai). Sesungguhnya, tidak ada agama bagi orang yang tidak jujur. Bahkan, tidak ada solat dan tidak ada zakat bagi mereka yang tidak jujur." (HR Ahmad Bazzar).

Kalau seseorang itu beriman, mestinya ia yang jujur. Kalau tidak jujur, bererti tidak beriman. Kalau orang rajin sembahyang, mestinya juga jujur. Kalau tidak jujur, bererti sia-sialah solatnya. Kalau orang sudah berzakat, mestinya dia juga jujur. Kalau tidak jujur, bererti zakat tidak memberi kesan positif bagi dirinya.

Anas RA berkata, "Dalam hampir setiap khutbahnya, Nabi SAW selalu berpesan tentang kejujuran. Baginda bersabda, 'Tidak ada iman bagi orang yang tidak jujur. Tidak ada agama bagi orang yang tidak konsisten memenuhi janji'."

HR Ahmad Bazzar Thobaroni menyebutkan sahabat Abu Hurairah RA berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Ciri orang munafik itu ada tiga, iaitu bicara dusta, berjanji palsu, dan ia khianat jika mendapat amanat (tidak jujur)'." (HR Bukhari).

Abdullah bin Utsman berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Ada empat sikap yang kalau ada pada diri seseorang maka yang bersangkutan adalah munafik tulen, iaitu kalau dapat amanat, ia khianat (tidak jujur); kalau berkata, selalu dusta; kalau berjanji, janjinya palsu ; kalau berurusan, licik '. " (HR Bukhari Muslim).

Orang jujur itu disayangi Allah. Dan, orang yang tidak jujur dimurkai Allah SWT. Kejujuran menjadi salah satu sifat utama para Nabi, salah satu akhlak penting orang-orang yang soleh.

Kejujuran adalah kunci keberkatan. Kalau kejujuran sudah hilang di tengah-tengah masyarakat, kebarakahannya pun akan hilang juga. Dan, apabila keberkatan sudah hilang, kehidupan menjadi kering, hampa tanpa makna.

Kehidupan diwarnai dengan kegelisahan, kebimbangan, ketakutan, kecemasan, dan kekecewaan kerana sukar mencari manusia yang jujur.

Rasulullah menyatakan dengan sabdanya:

"Wajib ke atas kamu untuk jujur, sebab jujur itu akan membawa kebaikan, dan kebaikan akan menunjukkan jalan ke syurga, begitu juga seseorang sentiasa jujur dan memperhatikan kejujuran, sehingga akan termaktub di sisi Allah atas kejujurannya. Sebaliknya , janganlah berdusta, sebab dusta akan mengarah pada kejahatan, dan kejahatan akan membewa ke neraka, seseorang yang sentiasa berdusta, dan memperhatikan kedustaannya, sehingga tercatat di sisi Allah sebagai pendusta "

(HR. Bukhari-Muslim dari Ibnu Mas'ud)

Rasulullah saw. memberi keringanan seperti dalam hadis daripada Ummi Kaltsoum:

"Saya tidak mendengar Rasulullah saw. memberi keringanan pada suatu kebohongan kecuali tiga masalah: Seseorang yang membicarakan masalah dengan maksud mengadakan perbaikan (Islah); seseorang membicarakan masalah pada saat konflik perang (agar selamat), dan seseorang yang merayu isterinya begitu juga isteri merayu suami. (HR. Muslim)

Ada juga hadis yang menyatakan, Rasulullah bersabda: "Bukanlah pendusta orang yang ingin melerai konflik sesama, sehingga orang tersebut berkata: semoga baik dan menjadi baik"

wallahua'lam